Semangatku Mempengaruhi Perempuan Muda untuk Lebih Dekat dengan HKSR…

Namanya Ulfia, orang-orang disekitar biasa memanggilnya dengan sebutan Pia agar lebih akrab. Pia adalah seorang yang baru beranjak remaja berumur 16 tahun. Namun diusianya yang sangat muda Pia merupakan seorang anak yang berani, sehingga terdengar lebih bijak dari pada anak seusianya. Ia kini tengah mengenyam pendidikan ditingkat SMA. Ia hidup dengan satu orang Kakak dan bersama dengan Ibu yang kini menyandang status single parent karena ayahnya meninggal dunia tahun 2012 silam.
Meskipun begitu sikap Pia yang ramah dan mudah bergaul dengan siapa saja masih melekat pada dirinya. Walaupun ia masuk dalam kategori remaja, tapi dikalangan perempuan-perempuan anggota kelompok ia cukup dikenal karena keberaniannya tersebut. Ia adalah salah satu anggota dari kelompok perempuan muda yang sudah mulai bergabung dikelompok sejak 2016 lalu, kira-kira sudah dua tahun lamanya. Ketertarikan Pia bergabung dikarenakan Ibu Pia, Saribanun, yang merupakan bagian dari kelompok perempuan dewasa, yang sekarang menjabat sebagai Ketua Kelompok di Desa Lamdom. Pia mengatakan bahwa Ibunya sering kali menceritakan apa yang sudah didapatkannya selama bergabung dikelompok. Apa lagi ibunya bergabung sudah sejak Pia masih duduk dibangku SD.
“Meskipun seorang single parent, Ibu sangatlah baik dalam mendidik anak-anaknya. Ia memakai metode berteman baik dengan anaknya” ujar Pia. Sehingga yang dirasakan Pia sebagai anak sangat terbuka dan dekat dengan Ibunya. Hubungan yang terbuka antara ibu dan anak itu dimulai karena Ibunya sendiri selalu menceritakan apapun yang ia rasakan dan alami diluar rumah. Pia juga mengatakan bahwa sebenarnya ibunya sudah memperkenalkan kepadanya tentang kesehatan reproduksi sejak ia duduk dikelas lima SD. Tujuannya agar dirinya tidak terkejut ketika menghadapi masa remaja, misalnya mengalami haid pertama. Karena sudah bergabung dikelompok perempuan muda maka informasi yang Pia dapatkan lebih banyak, dari hasil belajar bersama dengan anggota kelompok lainnya.
Dimulai dari Ibu yang selalu memperkenalkan tentang HKSR dari diskusi-diskusi regular didesanya. Ia menjadi lebih memahami kesehatan reproduksi, ternyata bukan persoalan alat kelamin saja, namun bagaimana mental dan fisik yang sehat juga mempengaruhi alat reproduksi, “harusnya semua orang mengetahui tentang ini”. Sebagai Ketua Kelompok Pia sangat bersemangat dalam mengorganisir teman-teman sejawatnya untuk ikut bergabung dan aktif didalam kelompok. Baginya ilmu yang didapatkan tidak akan ia temui di sekolah. Makanya penting untuk berorganisasi dan belajar seperti pengalamannya bergabung dikelompok perempuan muda.
Pia merupakan satu-satunya perempuan muda yang mendapatkan kesempatan mewakili jaringan perempuan muda pada pertemuan Perayaan Hari Kesehatan Seksual se-Sumatera bulan September yang lalu. Awalnya ia merasakan agak gugup berbicara didepan umum, apalagi saat itu semua perwakilan dari delapan propinsi berkumpul disatu tempat. Namun setelah sampai disana ternyata semua orang menerima apa yang ia sampaikan, hal yang luar biasa baginya dimana dapat menambah rasa percaya diri untuk lebih aktif berbicara dalam forum. Hasilnya semua orang di forum itu terkesan dengan kehebohan Pia, apalagi ketika ia bercerita mengenai pesan dan masukan dari perempuan muda kepada orang tua.
Kini keseharian Pia selain bersekolah, ia juga aktif mengorganisir teman-temannya agar mau terus belajar dan bergabung bersama di kelompok. Karena ia pahami tidak semua orang tua terbuka mengenai kesehatan seksual kepada anak-anaknya. Namun wadah ini bisa menjadi tempat mereka untuk bertanya lebih dalam mengenai kesehatan seksual dan reproduksi.
Oleh : Dara Hilda Maisyita
Staf Kampanye